Dalam periode Orde Lama Indonesia, yang berlangsung dari tahun 1950 hingga 1965, negara ini mengalami dinamika politik, ekonomi, dan sosial yang kompleks. Periode ini dimulai setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 dan berakhir dengan terjadinya kudeta militer yang membawa Soeharto ke tampuk kekuasaan.
Awal Orde Lama
Pada awal Orde Lama, Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan, termasuk masalah ekonomi, politik, dan keamanan. Presiden Sukarno memainkan peran utama dalam membentuk arah politik dan ideologis negara ini. Ideologi NASAKOM (Nasionalisme, Agama, Komunisme) diperkenalkan dengan tujuan menyatukan tiga pilar masyarakat Indonesia. Namun, implementasinya menimbulkan ketegangan politik dan konflik.
Baca Juga : Sekilas Tentang Demokrasi Terpimpin : Masa Singkat Dalam Sejarah
Upaya untuk mengatasi masalah ekonomi juga dihadapi oleh pemerintahan Sukarno. Konsensus Ekonomi Asia-Afrika yang diadopsi bertujuan mencapai kemandirian ekonomi, namun kebijakan ini sering kali dianggap tidak berhasil, menyebabkan krisis ekonomi dan keuangan yang merugikan stabilitas negara.
Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 menjadi salah satu momen penting selama Orde Lama, di mana Indonesia berusaha memimpin negara-negara berkembang untuk mencapai kerja sama dan solidaritas. Sementara itu, hubungan dengan Belanda tetap tegang, terutama terkait dengan tuntutan Tri Tuntutan yang diajukan oleh Sukarno pada tahun 1956.
Periode ini juga ditandai oleh konfrontasi dengan Malaysia pada tahun 1960-an, mencerminkan dinamika politik dan territorial di kawasan tersebut. Ketegangan ini menunjukkan keterlibatan Indonesia dalam isu-isu regional.
Guncangan Politik Pada Akhir Era Orde Lama
Pada tahun 1965, Indonesia mengalami guncangan politik melalui percobaan kudeta G30S yang menciptakan kekacauan politik dan sosial. Soeharto, sebagai seorang jenderal di Angkatan Darat, mengambil langkah-langkah tegas untuk menekan kudeta tersebut. Sukarno kemudian memberikan mandat kepada Soeharto untuk menjaga keamanan nasional, membuka jalan bagi pergantian kekuasaan yang signifikan.
Baca Juga : Hotel Minimalis Modern Angkasa Hotel – Baturaja, Sumatera Selatan
Mundurnya Sukarno pada tahun 1967 dan pengangkatan Soeharto sebagai presiden menandai berakhirnya Orde Lama dan dimulainya Orde Baru. Perubahan ini membawa dampak besar terhadap arah politik, ekonomi, dan sosial Indonesia.
Lahirnya Orde Baru
Dengan demikian, Orde Lama mencerminkan periode yang kompleks dan penuh tantangan dalam sejarah Indonesia. Dinamika politik dan ekonomi, bersama dengan peristiwa-peristiwa signifikan seperti Konferensi Asia-Afrika, konfrontasi dengan Malaysia, dan percobaan kudeta G30S, membentuk fondasi bagi perkembangan selanjutnya di masa-masa yang akan datang. Perubahan kekuasaan dari Sukarno ke Soeharto pada tahun 1967 menandai akhir dari periode ini dan dimulainya babak baru dalam sejarah Indonesia.