
Hari Arsitektur Dunia, yang diselenggarakan oleh International Union of Architects (UIA), jatuh setiap tahun pada hari Senin pertama di bulan Oktober, bersamaan dengan Hari Habitat Dunia yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kedua peringatan ini bertujuan untuk menyoroti isu-isu yang terkait dengan perkotaan, hunian, dan peran arsitektur dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih layak.

Latar Belakang
Hari Arsitektur Dunia pertama kali diperingati pada tahun 1985. Sejak saat itu, hari ini menjadi momen bagi para arsitek, perencana kota, dan profesional terkait untuk mengeksplorasi ide-ide baru, mengatasi tantangan perkotaan, dan merayakan kontribusi arsitektur dalam kehidupan sehari-hari.
UIA, sebagai organisasi internasional yang mewakili lebih dari 1,3 juta arsitek dari 124 negara, menetapkan tema tahunan untuk Hari Arsitektur Dunia. Tema-tema ini biasanya mencerminkan isu-isu global seperti:
• Keberlanjutan: Bagaimana arsitektur dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim, mengurangi jejak karbon bangunan, dan menggunakan sumber daya secara lebih efisien.
• Urbanisasi: Tantangan perencanaan kota yang berkembang pesat dan dampak arsitektur pada pengelolaan ruang publik, transportasi, dan hunian.
• Inklusivitas dan Keadilan Sosial: Bagaimana desain arsitektur dapat memastikan bahwa ruang-ruang dibangun untuk semua orang, tanpa memandang status sosial atau ekonomi.

Tema dan Fokus
Setiap tahun, Hari Arsitektur Dunia memiliki tema yang berfokus pada tantangan-tantangan spesifik. Misalnya, tema pada tahun-tahun sebelumnya mencakup:
• 2022: “Architecture for Well-being” (Arsitektur untuk Kesejahteraan): Menyoroti peran arsitektur dalam mendukung kesehatan fisik dan mental masyarakat.
• 2023: “Resilient Architecture for a Changing World” (Arsitektur Tangguh untuk Dunia yang Berubah): Berfokus pada adaptasi terhadap perubahan iklim dan bagaimana arsitektur dapat memperkuat ketahanan lingkungan dan komunitas.
Tema-tema ini sering menjadi dasar diskusi, seminar, dan acara yang diadakan oleh organisasi arsitektur, sekolah arsitektur, dan komunitas terkait di seluruh dunia.

Tujuan Hari Arsitektur Dunia
1. Meningkatkan Kesadaran Publik: Mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya peran arsitektur dalam menciptakan ruang yang layak huni, berkelanjutan, dan indah.
2. Mendorong Inovasi: Menginspirasi para arsitek untuk terus berinovasi dalam desain dan teknologi yang ramah lingkungan dan berfokus pada kenyamanan penghuni.
3. Kolaborasi Global: Menguatkan dialog antara arsitek di seluruh dunia untuk berbagi ide, solusi, dan pendekatan baru dalam mengatasi tantangan arsitektur dan urbanisasi.
4. Advokasi untuk Kebijakan Publik: Hari ini sering kali menjadi ajang untuk mendorong perubahan kebijakan terkait pembangunan berkelanjutan, infrastruktur yang tangguh, dan perencanaan kota yang lebih baik.
Dengan semakin pentingnya peran arsitektur dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, urbanisasi yang cepat, dan ketimpangan sosial, Hari Arsitektur Dunia menjadi platform global untuk memajukan dialog tentang bagaimana desain dapat memperbaiki kehidupan manusia di masa depan.