Dalam era kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, terdapat sekelompok orang yang masih mempercayai konsep bumi datar, dikenal sebagai datarisme atau flat earther. Keyakinan mereka bertentangan dengan bukti ilmiah yang terkumpul sepanjang sejarah. Artikel ini akan membahas kesalahan informasi dan logika yang melatarbelakangi keyakinan datarisme, serta menjelaskan kenapa pandangan ini bertentangan dengan pengetahuan ilmiah yang terverifikasi.
Sejarah dan Perkembangan Keyakinan Datarisme
Untuk memahami kesalahan informasi dan logika dalam datarisme, penting untuk mengenali sejarah dan perkembangan keyakinan ini. Konsep “bumi datar” pertama kali diragukan oleh para ilmuwan Yunani pada Abad Kuno, dan kepercayaan ini terus berkembang sejalan dengan perkembangan budaya dan agama. Namun, pengamatan ilmiah yang berkembang di era modern telah memberikan bukti yang meyakinkan tentang bentuk bulat bumi, seperti hasil ekspedisi penjelajahan dan foto-foto dari luar angkasa.
Baca Juga : Apa Itu Astrofisika – Memahami Keajaiban Alam Semesta melalui Sains
Kesalahan Informasi dalam Datarisme
Salah satu kesalahan informasi yang umum terjadi dalam datarisme adalah penolakan terhadap bukti ilmiah yang cukup kuat. Flat earther sering mengabaikan bukti seperti foto-foto bumi dari luar angkasa yang menunjukkan bentuk bulat, data pengukuran keliling bumi, dan bukti adanya matahari terbenam dan terbit. Mereka cenderung mempercayai teori konspirasi yang mengklaim semua bukti ini sebagai hasil manipulasi atau pemalsuan.
Kesalahan lainnya adalah ketidaktahuan tentang prinsip dasar astronomi dan fisika. Datarisme mengabaikan penjelasan ilmiah tentang rotasi bumi, gravitasi, dan efek memanjang dari lintasan bumi seiring perputaran pada sumbunya. Mereka tidak memahami bagaimana gerhana matahari dan bulan terjadi, sering kali memberikan penjelasan alternatif yang tidak berdasar pada fakta dan pengetahuan yang telah teruji.
Ketidakkonsistenan Logika dalam Datarisme
Selain kesalahan informasi, datarisme juga melibatkan ketidakkonsistenan logika yang signifikan. Flat earther cenderung memilih bukti yang sejalan dengan keyakinan mereka, tetapi mengabaikan atau menolak bukti yang bertentangan. Mereka menggunakan kiasan selektif dan logika dalih untuk mendukung keyakinan datarisme mereka, tanpa memberikan argumen yang kuat dan konsisten.
Selanjutnya, datarisme sering menggunakan argumen konspirasi yang tidak memiliki dasar bukti yang kuat dan dapat dikonfirmasi. Mereka mengklaim bahwa berbagai organisasi dunia, seperti NASA, menyembunyikan kebenaran tentang bentuk bumi dengan tujuan tertentu. Namun, gagasan seperti ini bertentangan dengan jumlah besar dan keragaman ilmuwan yang berdedikasi yang telah meneliti dan memverifikasi bentuk bulat bumi.
Baca Juga : Pentingnya Supervisi Arsitek Agar Bangunan Terbangun Sesuai Desain
Datarisme atau keyakinan dalam konsep bumi datar adalah contoh yang menarik dalam memahami kesalahan informasi dan logika. Keyakinan ini bertentangan dengan bukti ilmiah yang sudah terverifikasi sepanjang sejarah. Artikel ini telah membahas kesalahan informasi dalam datarisme, termasuk penolakan terhadap bukti ilmiah yang kuat dan ketidaktahuan tentang prinsip dasar astronomi dan fisika. Selain itu, ketidakkonsistenan logika dalam datarisme menunjukkan keterbatasan dan kelemahan argumentasi yang melatarbelakanginya. Penting bagi masyarakat untuk memahami metode ilmiah dan kritis dalam mengevaluasi klaim-klaim semacam ini, sehingga dapat membedakan antara informasi berdasarkan fakta dan pandangan yang didasarkan pada kesalahan atau spekulasi semata.